Saturday 21 December 2013

Antara 2 Jalan


Antara 2 jalan adalah tajuk yang saya pilih untuk usrah saya pada minggu ini. Pada saya tajuk ini sangat penting memandangkan ia berkait rapat dengan halatuju kehidupan kita. Pilihan yang kita lakukan akan mencorak kehidupan kita selamanya.

Manusia itu telah diberikan oleh Allah 2 pilihan untuk dirinya tempuhi. Setiap manusia tidak akan terlepas dari 2 jalan ini.

" Dan kami telah tunjukkannya 2 jalan " (Al Balad : 10 )

Jalan itu

Apakah jalan yang telah ditentukan oleh Allah kepada hambanya?

" Demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya. Maka Dia mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaan. " (As Syams : 7-8)

Jalan yang Pertama

Imam Hassan al Banna telah menyebut jalan pertama adalah jalan yang luas terbentang di hadapannya penuh dengan keteduhan dan ketenangan, dipagari dengan keindahan bau-bauan, disekelilingnya penuh dengan kecantikan.

Permulaan jalan itu ialah keyakinan dan keimanan kepada Allah, Tahap-tahapnya ialah istiqomah dan ketaatan, dan penghujungnya ialah syurga dan ridha Allah SWT.

Inilah dia Jalan Ketakwaan

Jalan Kedua

Jalan ini adalah jalan yang terasing, sunyi, penuh dengan kegelapan dan membinasakan. Permulaan jalan itu ialah bantah dan keingkaran kepada Allah, tahap-tahapnya ialah kemungkaran dan kemaksiatan kepada Allah dan penghujungnya ialah neraka yang pedih.

Inilah jalan Keburukan

Jalan yang Tidak Pernah Sama

Kedua jalan ini tidak akan pernah sama dan tidak sama sekali boleh dilaksanakan serentak. Tiada jalan tengah di antara keduanya.

Firman Allah : " Maka apakah orang-orang yang beriman sama dengan orang-orang yang fasiq? Mereka tidak sama. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal soleh maka bagi mereka syurga-syurga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan. Dan adapun orang-orang yang fasiq maka tempat mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan kedalamnya dan dikatakan kepada mereka " Rasakanlah seksa neraka yang dahulu kamu dustakannya "  (Sajadah : 18-20)

Implikasi Jalan itu

Setiap jalan yang dipilih akan memberi kesan kepada diri kita sama ada di dunia mahupun di akhirat. Umat yang berpegang kepada hidayah Rabbani dan menempuh jalan Ilahi yang bersumberkan wahyu dari langit maka sesungguhnya dia telah dibantu dalam urusan dunia dengan ketinggian kemuliaan dan kepimpinan. Di akhirat nanti disediakan pula untuknya kebaikan dan kurniaan dari Allah.

Firman Allah : Barangsiapa yang mengerjakan amal soleh baik lelaki mahupun perempuan, dalam keadaan beriman maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (Nahl : 97)

Sebaliknya Firman Allah SWT : Dan barangsiapa yang berpaling daripada peringatanku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan yang buta. ( Thaha : 124)

Begitulah kesan yang akan menimpa mereka yang memilih jalan kebatilan.

Jalan yang Jelas.

Allah telah menunjukkan kepada kita 2 jalan untuk kita pilih sebagai halatuju kehidupan kita. Di samping penetapan 2 jalan ini, Allah juga telah menerangkan dengan jelas tentang hakikat keduanya. Allah sedang menerangkan dengan jelas tentang prinsip dan perlaksaannya, contoh-contoh, bukti-bukti, kesan dan kesudahan bagi setiap jalan itu.

Maka kini pilihan itu di tangan manusia melalui petunjuk dan izin Allah, untuk kita mencari jalan yang benar yang akan membawa kita kembali ke kampung halaman kita yakni syurga. Jalan yang benar, jelas adalah jalan ketakwaan. Hanya dengan jalan ini kita akan dekat dengan Pencipta dan meraih ridhanya. Dan kesudahan yang baik itu untuk mereka yang teguh di atas jalan ketakwaan,

Firman Allah : Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu. dan sungguh rugi orang yang mengotorinya " (Syams : 9-10)

Penutup
Sentiasa berlaku pertarungan di dalam kehidupan kita. Pertarungan antara haq dan batil. Di dalam diri manusia, juga berlaku pertarungan antara Iman dan Nafsu. Pemenang antara keduanya itu akan menguasai hati dan akhirnya akan mencorak kehidupan dan peribadi kita mengikut acuan masing-masing.

Jika iman itu menguasai hati, maka diri kita akan memilih jalan ketakwaan dan kehidupan kita akan dicorak dengan corakan Allah. Sebaliknya jika nafsu yang didorongi syaitan itu menguasai hati, maka kita akan memilih jalan kebatilan dan kehidupan kita akan dicorak dengan corakan jahiliah.

Maka marilah sahabat sekalian, sama-sama kita koreksi diri dan buat pilihan yang sebetulnya. Teguhkan keimanan dan istiqomah pada jalan kebenaran. Terus teguh di atas jalan ketakwaan, untuk kita kembali ke kampung halaman.